Tampilkan postingan dengan label rafAthar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rafAthar. Tampilkan semua postingan

4 Agu 2014

6 Jan 2014

Wisata Borobudur


Borobudur

Lanjutan cerita liburan sebelumnya. Rencana ke Borobudur pagi hari, mundur menjadi sore hari. Pak Medi, owner Rumah Dharma menyarankan berangkat sekitar antara jam 3-4, karena loket di tutup pada pukul 5 sore.

Setibanya di Borobudur, setelah membeli tiket masuk, Kami langsung menuju ke Candi. Dan mengingat membawa anak kecil dan eyang Kami, Kami memutuskan untuk naik kereta mini agar bisa menghemat waktu dan tenaga.


Benar juga apa yg di bilang Pak Medi, karena musim liburan, wisata Candi Borobudur sangat ramai. Mau naik tangga saja antri, belum lagi mau foto-foto, ibaratnya mau menekan tombol kamera, harus cari waktu yang tepat karena banyak yang lalu lalang. Akhirnya ada sedikit dokumentasi Kami di Borobudur.

 Pose Athar bangun tidur lgs minta foto sama patung singa

Foto di area Kamadhatu

 Mencoba memegang patung dalam stupa

 Antrian mau naik dan mau turun candi

 Foto di area Arupadhatu

Istirahat sambil narsis


Ternyata capai juga naik tingkatan-tingkatan di candi Borobudur. Cukup melelahkan di tambah harus mengikuti maunya anak. Perjalanan pulang Kami lalui dengan jalan kaki, namun Kami mengambil rute terpendek yang tidak melalui penjual souvenir di sepanjang jalan. Dan tak lupa berhenti sejenak untuk melihat anak-anak naik kuda.



 Pose dulu sebelum naik kuda

Berkuda

Borobudur
Tiket masuk Dewasa :Rp. 30.000,- , anak 6 th ke bawah :Rp. 12.500,-
Kereta Mini : Rp.7.500,- (di antar sampai ke depan Candi Borobudur + free mineral water)
Naik kuda : Rp.25.000,- untuk 1 anak.

30 Des 2013

"Back To Nature" Rumah Dharma Borobudur

Liburan pendek kali ini Kami merencanakan wisata ke Borobudur.  Untuk tempat menginap, sengaja Kami memilih tempat yang jauh dari pusat kota, namun tetap dekat dengan tempat wisata yang akan Kami kunjungi nantinya. Liburan kali ini pas sekali kalau dibilang “Back to Nature” karena tempat penginapan yang Kami tuju benar-benar masih asri, hijau, alami dan dikelilingi sawah-sawah. Namanya Rumah Dharma Borobudur. Review yang Kami temukan di Tripadvisor  cukup menjanjikan.  


Awalnya Kami ingin langsung ke Rumah Dharma, dengan berbekal peta dari Tripadvisor, namun disarankan pemiliknya (Bp. Medi) supaya bertemu di mini market di dekat area Borobudur untuk mengantisipasi kebenaran GPS yang Kami dapatkan, dan nantinya Kami akan dijemput dan diarahkan ke lokasi penginapan.

Karena sampai sana sudah malam, Kami langsung ditawarin minuman hangat (teh, kopi atau susu). Setelah membereskan barang bawaan di kamar, Kami pun langsung memutuskan untuk memesan makan malam dan beristirahat di teras depan bungalow. Menu makan malam pada saat itu sangat lezat, diawali makanan pembuka sop, kemudian dilanjutkan beberapa menu tradisional seperti nasi putih, terong, ikan pindang, orak arik dan menu lainnya. Setelah makan malam selesai, Pak Medi pun menawarkan beberapa tempat yang bisa dikunjungi.

Penawaran menarik salah satunya ke Punthuk Setumbu, sebuah bukit yang letaknya ± 3 km jika bersepeda dari Rumah Dharma yang merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat Candi Borobudur dan sunrise. (Untuk acara ini, hanya adik dan suami saya yang ikut, karena Kami harus bersepeda dari jam 4 pagi, untuk mengejar sunrise.)

Foto diambil oleh adik saya

Kalau saya cukup melihat sunrise dari Rumah Dharma saja. Pemandangannya pun cukup menakjubkan.
 Sunrise di Rumah Dharma

Sunrise di Rumah Dharma

 Acara pagi hari, Kami bersepeda mengelilingi perdesaan di sana. Pagi yang dingin dengan udara segar dengan pemandangan yang jarang dijumpai di kota. Subhanallah....


 Bersepeda di pagi hari


Suasana di sekitar Rumah Dharma

Area Rumah Dharma

Menu sarapan pagi cukup standart, Kami bisa memilih roti atau bakmi dan nasi goreng. Diawali dengan buah-buahan segar, jajanan pasar, dan secangkir teh/kopi hangat serta susu coklat untuk anak-anak.
Jajan Pasar dan buah 
Menu makan siang

Setelah sarapan, Kami pun berpetualang di sekitar Rumah Dharma, sambil foto-foto di sawah, dengan model utama tentunya Athar. Untung Athar cukup kooperatif untuk menjadi modelnya, hehe....
 Hasil pose model kecil kita

Proses pengambilan gambar

Kemarin Pak Medi sempat menawarkan apabila Kami mau menggunakan delman untuk berputar-putar di sekitar desa. Harga yang ditawarkan bisa bervariasi, tergantung penawaran Kami dengan kusirnya. Akhirnya Kami berhasil nego dengan kusirnya, setelah penawaran awal dari Rp.150 ribu menjadi Rp.50 ribu saja.

Yang lain tetap menunggu di Rumah sambil bersantai-santai di pendopo ataupun gazebo.

 Gazebo di Rumah Dharma

Area bermain yang cukup lapang


Bermain bola di depan teras bungalow

Singkatnya, Rumah Dharma hanya menyediakan 4 bungalow, dengan fasilitas 1 kamar tidur (twin/double bed) dilengkapi AC, WiFi, kamar mandi dalam yang menyatu dengan kamar (hot water), dan mendapatkan fasilitas sepeda gratis yang dapat digunakan berkeliling di kawasan tersebut. Harga yang diberikan pada saat itu, Rp.650 ribu, dengan tambahan 1 extra bed termasuk sarapan pagi. Untuk tambahan makan malam dikenakan biaya tambahan Rp.30 ribu /orang.


Bungalow tempat Kami tinggal

 Kamar dalam bungalow
 Kamar mandi dalam bungalow
Karena jam check out Kami dibatasi, mengingat ada tamu/turis yang mau menempati bungalow Kami, maka Pak Medi menyarankan pendopo dan gazebo bisa Kami gunakan apabila Kami masih mau bersantai di Rumah Dharma sambil menunggu berkurangnya terik matahari agar Kami dapat ke Borobudur. 


 Pendopo yang menyatu dengan tempat makan


Area makan

Sambil menunggu dan masih bersantai-santai, Kami pun ditawari minuman jahe merah dan tahu goreng. Ketika terik matahari mulai berkurang, Pak Medi menyarankan untuk bersepeda/mengantar Kami ke Borobudur, mengingat musim liburan dan ramainya wisatawan yang sedang mengunjungi Borobudur, akan sangat memakan waktu apabila Kami mencari parkir di sekitar area parkir Borobudur.

Akhirnya Kami pun bersepeda ramai-ramai menuju Borobudur, dan khusus Eyang Kami, di anter naik motor oleh pegawai Pak Medi yang bernama Mas Fakih.

Liburan kali ini benar-benar berkesan bagi Kami, mengingat banyak yang Kami dapatkan seperti kemudahan, keramahtamahan selain pentingnya acara berkumpul bersama keluarga. 

Untuk wisata ke Borobudurnya, akan dilanjutkan di postingan berikutnya ya....

Lokasi Rumah Dharma (titik Biru)


Rumah Dharma Borobudur
Lokasi  Jowahan, Barepan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Koordinat GPS: S07 36 43.1 E110 12 46.8
Kontak Person : Bp. Medi : 0813.9225.2557

10 Agu 2012

Edisi Perdana Athar nonton bioskop...


Awal sempat ga yakin juga mau ajak Athar nonton fillm di bioskop, tapi kl ga dicoba ya ga bakalan tahu, siap nggaknya Athar bisa ajak ikutan nonton... Untungnya lagi, film yg mau ditonton film kesukaan Athar.. Tak lain tak bukan Thomas and Friends, dgn film Days of the Diesel...
Pas banget ma jadwal acara qt di Jakarta.. Persiapan buat Athar dan kak Rafa sudah maksimal... Jam tidur berlangsung cukup sukses..
This is it...
 [menunggu pertunjukan dimulai- Athar n Kak Rafa]
  [ di dalam bioskop ]
Alhamdulillah... selama menonton ga ada halangan, dan Athar pun sudah bisa ikut menikmati tontonan yang ditampilkan di bioskop. Ahh senangnya... si anak sudah makin matang dan tumbuh sesuai umurnya....

Tips-tips mengajak balita nonton bioskop
1.Faktor kesiapan balita ini yg paling penting... Tandanya  balita  sudah bisa fokus melihat film di DVD dan menyelesaikan film sampai selesai. Kalau lewat tontonan TV bisa tidak fokus, karena ada tayangan iklan di sela-sela film berlangsung. Tipe  balita  juga sangat berpengaruh, takut atau tidaknya si   balita akan gelap, mudah beradaptasi dengan lingkungan yg baru (suasana nonton di bioskop), atau suara yg keras (antisipasi sound system di bioskop yg umumnya cukup keras);
2. Persiapan awal untuk   balita  : cukup tidur, cukup makan minum, dan pakaian yang nyaman untuk   balita  (persiapkan jaket dan kaos kaki apabila AC di ruangan cukup dingin) dan bekal selama menonton ( biskuit dan susu)
3. Pemilihan film sangat penting sekali, usahakan film yang mengandung unsur pendidikan dan tidak mengandung kekerasan dg cr melihat review film lewat internet;
4. Pemilihan waktu menonton usahakan sesuaikan dengan jadwal/kebiasaan balita .  Selain itu waktu pemutaran film juga perlu diperhatikan, kalau terlalu lama  balita bisa bosan;
5.Pemilihan waktu kapan kita akan masuk dan pemilihan kursi juga sangat penting... Untuk mengurangi waktu menunggu yg terlalu lama di dalam (pada saat menonton), anak-anak bisa diajak jalan-jalan di sekitar area bioskop, dan jangan lupa untuk mengajak ke toilet sebelum pertunjukan berlangsung. Selain itu, pilih kursi di dekat lorong atau pintu keluar sbg antisipasi kalau kita akan keluar masuk selama pertunjukan berlangsung sehingga penonton yg lain tidak terganggu;
6. O iya... Jarak tempuh dari rumah menuju bioskop jangan terlalu lama dan hindari pula berangkat pada jam-jam sibuk. Apabila lama, persiapkan kebutuhan   balita selama di perjalanan (snack dan minuman).


---late posting Mei 2012....

20 Nov 2011

18 Nov 2011

2 Sep 2011

10 Jun 2011