Liburan
pendek kali ini Kami merencanakan wisata ke Borobudur. Untuk tempat menginap, sengaja Kami memilih
tempat yang jauh dari pusat kota, namun tetap dekat dengan tempat wisata yang
akan Kami kunjungi nantinya. Liburan kali ini pas sekali kalau dibilang “Back
to Nature” karena tempat penginapan yang Kami tuju benar-benar masih asri,
hijau, alami dan dikelilingi sawah-sawah. Namanya Rumah Dharma Borobudur.
Review yang Kami temukan di Tripadvisor cukup menjanjikan.
Awalnya
Kami ingin langsung ke Rumah Dharma, dengan berbekal peta dari Tripadvisor,
namun disarankan pemiliknya (Bp. Medi) supaya bertemu di mini market di dekat
area Borobudur untuk mengantisipasi kebenaran GPS yang Kami dapatkan, dan nantinya Kami akan dijemput dan diarahkan ke lokasi penginapan.
Karena
sampai sana sudah malam, Kami langsung ditawarin minuman hangat (teh, kopi atau
susu). Setelah membereskan barang bawaan di kamar, Kami pun langsung memutuskan
untuk memesan makan malam dan beristirahat di teras depan bungalow. Menu makan
malam pada saat itu sangat lezat, diawali makanan pembuka sop, kemudian dilanjutkan
beberapa menu tradisional seperti nasi putih, terong, ikan pindang, orak arik dan
menu lainnya. Setelah makan malam selesai, Pak Medi pun menawarkan beberapa
tempat yang bisa dikunjungi.
Penawaran
menarik salah satunya ke Punthuk Setumbu, sebuah bukit yang letaknya ± 3 km jika
bersepeda dari Rumah Dharma yang merupakan salah satu tempat terbaik untuk
melihat Candi Borobudur dan sunrise. (Untuk acara ini, hanya adik dan suami
saya yang ikut, karena Kami harus bersepeda dari jam 4 pagi, untuk mengejar
sunrise.)
Kalau
saya cukup melihat sunrise dari Rumah Dharma saja. Pemandangannya pun cukup
menakjubkan.
Sunrise
di Rumah Dharma
Sunrise di Rumah Dharma
Bersepeda di pagi hari
Suasana
di sekitar Rumah Dharma
Area Rumah Dharma
Menu
sarapan pagi cukup standart, Kami bisa memilih roti atau bakmi dan nasi goreng.
Diawali dengan buah-buahan segar, jajanan pasar, dan secangkir teh/kopi hangat
serta susu coklat untuk anak-anak.
Jajan Pasar dan buah
Setelah
sarapan, Kami pun berpetualang di sekitar Rumah Dharma, sambil foto-foto di
sawah, dengan model utama tentunya Athar. Untung Athar cukup kooperatif untuk
menjadi modelnya, hehe....
Proses pengambilan gambar
Kemarin
Pak Medi sempat menawarkan apabila Kami mau menggunakan delman untuk
berputar-putar di sekitar desa. Harga yang ditawarkan bisa bervariasi,
tergantung penawaran Kami dengan kusirnya. Akhirnya Kami berhasil nego dengan
kusirnya, setelah penawaran awal dari Rp.150 ribu menjadi Rp.50 ribu saja.
Yang
lain tetap menunggu di Rumah sambil bersantai-santai di pendopo ataupun gazebo.
Singkatnya,
Rumah Dharma hanya menyediakan 4 bungalow, dengan fasilitas 1 kamar tidur (twin/double
bed) dilengkapi AC, WiFi, kamar mandi dalam yang menyatu dengan kamar (hot
water), dan mendapatkan fasilitas sepeda gratis yang dapat digunakan
berkeliling di kawasan tersebut. Harga yang diberikan pada saat itu, Rp.650
ribu, dengan tambahan 1 extra bed termasuk sarapan pagi. Untuk tambahan makan
malam dikenakan biaya tambahan Rp.30 ribu /orang.
Karena
jam check out Kami dibatasi, mengingat ada tamu/turis yang mau menempati
bungalow Kami, maka Pak Medi menyarankan pendopo dan gazebo bisa Kami gunakan apabila Kami masih mau bersantai di Rumah Dharma sambil menunggu berkurangnya terik matahari agar Kami dapat ke Borobudur.
Sambil menunggu dan masih bersantai-santai, Kami pun ditawari minuman jahe merah dan tahu goreng. Ketika terik matahari mulai berkurang, Pak Medi menyarankan untuk bersepeda/mengantar Kami ke Borobudur, mengingat musim liburan dan ramainya wisatawan yang sedang mengunjungi Borobudur, akan sangat memakan waktu apabila Kami mencari parkir di sekitar area parkir Borobudur.
Akhirnya Kami pun bersepeda ramai-ramai menuju Borobudur, dan khusus Eyang Kami, di anter naik motor oleh pegawai Pak Medi yang bernama Mas Fakih.
Pendopo yang menyatu dengan tempat makan
Area makan
Sambil menunggu dan masih bersantai-santai, Kami pun ditawari minuman jahe merah dan tahu goreng. Ketika terik matahari mulai berkurang, Pak Medi menyarankan untuk bersepeda/mengantar Kami ke Borobudur, mengingat musim liburan dan ramainya wisatawan yang sedang mengunjungi Borobudur, akan sangat memakan waktu apabila Kami mencari parkir di sekitar area parkir Borobudur.
Akhirnya Kami pun bersepeda ramai-ramai menuju Borobudur, dan khusus Eyang Kami, di anter naik motor oleh pegawai Pak Medi yang bernama Mas Fakih.
Liburan kali ini benar-benar berkesan bagi Kami, mengingat banyak yang Kami dapatkan seperti kemudahan, keramahtamahan selain pentingnya acara berkumpul bersama keluarga.
Untuk wisata ke Borobudurnya, akan dilanjutkan di postingan berikutnya ya....
Untuk wisata ke Borobudurnya, akan dilanjutkan di postingan berikutnya ya....
Rumah Dharma
Borobudur
Lokasi
Jowahan, Barepan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Koordinat
GPS: S07 36 43.1 E110 12 46.8
Kontak
Person : Bp. Medi : 0813.9225.2557